FPRB dan KSB Murtigading Gali Inovasi Sibari di Umbulharjo
Sleman, 11 Oktober 2025 – Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) dan Kampung Siaga Bencana (KSB) Kalurahan Murtigading melaksanakan kegiatan studi tiru ke Kalurahan Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari inovasi penanganan bencana yang telah diterapkan di Umbulharjo, khususnya inovasi Sibari (Sistem Barak Inklusi).
Kalurahan Murtigading sendiri merupakan titik kumpul pengungsian bagi wilayah Kapanewon Sanden jika terjadi bencana. Meski sudah lama tidak mengalami bencana besar—terakhir kali saat gempa bumi tahun 2006—kesiapsiagaan tetap menjadi prioritas.
Jagabaya Murtigading, Nur Hildan Dwiputranta, mewakili FPRB dalam kegiatan tersebut, menyampaikan bahwa studi tiru ini difokuskan pada pembelajaran tentang inklusi dalam penanganan bencana serta pembangunan shelter yang telah berhasil dilaksanakan oleh KSB Umbulharjo.
Kalurahan Umbulharjo dipilih sebagai lokasi studi karena letaknya yang hanya berjarak sekitar 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi, yang telah berstatus siaga sejak tahun 2020. Meskipun berada di zona aman, Umbulharjo tetap aktif dalam berbagai upaya mitigasi bencana bersama FPRB dan KSB setempat.
Jagabaya Umbulharjo, Sriyono, menjelaskan bahwa KSB merupakan wadah penanggulangan bencana berbasis masyarakat yang berfungsi sebagai pusat kegiatan kesiapsiagaan. Ia juga memaparkan berbagai program dan kinerja FPRB serta KSB Umbulharjo dalam menghadapi potensi bencana.
Dalam kesempatan tersebut, Sriyono menyampaikan pesan yang menggugah, “Ketika membantu orang lain sebagai tolak bala supaya kita tidak dibantu orang lain.” Ia menekankan pentingnya solidaritas dan kesiapsiagaan komunitas, karena dalam situasi darurat, penolong tercepat adalah orang terdekat.
Kegiatan studi tiru ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas Kalurahan Murtigading dalam menghadapi potensi bencana dan mengadopsi pendekatan inklusif dalam penanganannya. (Fn)